LAPORAN ZOOLOGI INVERTEBRATA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Filum
Echinodermata (dari bahasa Yunani yaitu: echinos: landak, dan dermis: kulit. Jadi Echinodermata adalah
hewan berkulit duri) adalah sebuah filum hewan laut yang mencakup bintang laut, teripang, dan beberapa kerabatnya. Kelompok
hewan ini ditemukan di hampir semua kedalaman laut. Filum ini muncul diperiode. Kambrium awal dan terdiri dari 7.000 spesies yang masih hidup dan 13.000 spesies
yang sudah punah. Bentuk hewan yang sudah punah dapat diketahui dari fosil termasuk Blastoidea, Edrioasteriodea, Cystoidea, dan beberapa hewan kambrium awal seperti Helicoplacus, Carpoidea, Homalozoa, dan Eocrinoidea seperti Gogia (Rusyana, 2011)
Echinodermata
adalah filum hewan terbesar yang tidak memiliki anggota yang hidup di air tawar
atau darat. Hewan-hewan ini juga mudah dikenali dari bentuk tubuhnya kebanyakan
memiliki simetri radial, khususnya simetri radial
pentameral (terbagi lima). Walaupun terlihat primitif, Echinodermata adalah
filum yang berkerabat relatif dekat dengan Chordata (yang di dalamnya tercakup vertebrata), dan simetri radialnya berevolusi
secara sekunder. Larva bintang laut misalnya, masih menunjukkan keserupaan yang
cukup besar dengan larva Hemichordata. Tujuan
dilakukannya praktikum ini adalah untuk mengetahui struktur anatomi dan
morfologi pada hewan-hewan yang termasuk dalah filum Echinodermata (Rusyana, 2011)
1.2 Tujuan Praktikum
Mengamati hewan-hewan yang tergolong dalam filum Echinodermata, mengamati morfologi ada anatomi hewan tersebut serta mendeskripsikan dan menyusunnya dalam suatu klasifikasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Filum Echinodermata
Echinodermata berasal dari bahasa Yunani yaitu echinos yang artinya duri dan derma yang artinya kulit.
Jadi Echinodermata memiliki lempeng-lempeng dari zat kapur dengan duri-duri
kecil sehingga hewan ini disebut hewan berkulit duri. Sampai saat ini terdapat
sekitar 7000 spesies yang telah diketahui. Diantara spesies tersebut 80 spesies
bersifat sesil, dan terdapat echinodermata yang telah punah. Habitatnya adalah
pantai, dasar laut. Pada umumnya echinodermata merupakan benthic animal.
Echinodermata bergerak lambat ada yang berkelompok, tetapi tidak berkoloni, ada
yang sesil (beberapa Crinodea), sebagian pelagic dan tidak ada yang parasit. Dalam klasifikasi berdasarkan
kekerabatannya, Echinodermata terletak pada ururtan terakhir dalam kelompok
hewan Invertebrata. Hal ini disebabkan karena Echinodrmata tidak menampakkan
ciri- ciri yang mirirp dengan Invertebrata. Menurut para ahli taksonomi ,
Echinodermata lebih dekat kekerabatannya dengan hewan Vetebrata (Yusminah,
2007).
1.
Ciri-ciri Umum Echinodermata
Menurut Sugiarto (2005), karakteristik filum Echinodermata secara umum yaitu:
a. Semua Echinodermata hidup di air laut.
b. Tubuh simetri radial atau pentaradial terbagi 5 bagian ada sebagian yaang tidak terbagi 5 yaitu mentimun laut.
c. Tidak mempunyai kepala.
d. Tubuh tidak bersegmen.
e. Tubuh memiliki banyak kaki tabung yang befungsi untuk bergerak dan
menangkap makanan.
f. Tubuh ditutupi oleh epidermis yang disokong oleh skeleton yang tetap dan spina.
g. Sistem pencernaan sederhana (beberapa di antaranya dilengkapi dengan anus),
rongga tubuh bersilia, biasanya luas, di isi dengan atau mengandung sel bebas (amoebosit)
h. Respirasi dengan papulae, kaki
tabung atau dengan pohon respirasi.
i. Jenis kelamin terpisah, gonat besar, fertilisasi eksternal, telur banyak,
larva mikroskopik, bersilia, biasanya berenang bebas, mengalami metamorfosis.
j. Sebagian besar spesies mampu bergerak dengan merangkak dan sangat lambat.
k. Tampilan khusus anggota filum ini seluruhnya memiliki duri. Tepat dibawah kulitnya, duri dan lempeng kapurnya membentuk kerangka.
l. Tubuhnya berkembang dalam bidang lima antimere yang memancar dari sebuah
cakram pusat dimana mulutnya berada di tengah.
m. Mereka memiliki sistem peredaran air yang terdiri dari sederet tabung
berisi cairan yang dipakai dalam pergerakan.
Tabel di bawah ini merangkum sifat-sifat penting kelas echinodermata:
Kelas
|
Contoh
|
Ciri-ciri
|
Crinoidea
|
Lilia laut, bulu laut
|
Sessil, menempel menggunakan
batang, lengan bercabang, kaki tabung bersilia dipakai
untuk makan, beberapa spesies berenang bebas.
|
Asteroidea
|
Bintang laut
|
Bergerak bebas dengan kaki
tabung, tangan bercabang dari cakram
pusat.
|
Ophiuroidea
|
Bintang ular, bintang rapuh,
bintang keranjang
|
Bergerak bebas, lengan luwes yang tipis
memancar dari cakram, kaki tabung dipakai sebagai indera dan untuk makan.
|
Echinoidea
|
Dollar pasir, biskuit
laut, bulu babi
|
Bergerak bebas, badan menyatu dalam lempengan
atau cakram lempeng, tanpa sinar bebas, tertutup dengan lempeng kapur, beberapa spesies tertutup
dengan duri.
|
Holothuroidea
|
Teripang
|
Bergerak bebas, tubuh
luwes & panjang dengan mulut di satu ujungnya, kadang memiliki tentakel, unsur kerangka kulit sudah mulai lenyap.
|
2.2 Struktur Anatomi dan Morfologi Echinodermata
Badan berbentuk sebagai bintang dan terdiri atas: Satu discus
sentralis dan lima radi. Dataran yang
biasanya disebelah bawah, dimana ditengah-tengah discus, terdapat mulut atau actinostoma yaitu dataran oral. Dataran yang
disebelah atas disebut aboral. Skeleton terdiri atas laminae yang tersusun rapat. Laminae ini disebut juga
ossicula. Pada dataran oral satu
radius ada sulcus ambulacralis. Sulcus ambulacralis ini dibentuk oleh dua baris
ossicula amburaclis. Satu ossiculum dari satu baris bersendi dengan satu
ossulum dari baris yang lain sehingga besarnya sudut yang dibentuk oleh kedua
ossicula itu dapat berubah. Struktur-struktur bagian tubuh hewan Echinodermata yaitu (Jutje, 2006):
1.
Struktur Tubuh
Permukaan Echinodermata umumnya berduri, baik itu pendek tumpul atau
runcing panjang. Duri berpangkal pada suatu lempeng kalsium karbonat yang
disebut testa. Sistem saluran air dalam rongga tubuhnya disebut ambulakral. Ambulakral berfungsi untuk mengatur pergerakan bagian yang menjulur
keluar tubuh, yaitu kaki ambulakral
atau kaki tabung ambulakral. Kaki ambulakral memiliki alat isap. Sistem pencernaan terdiri dari mulut, esofagus,
lambung, usus, dan anus. Pertukaran gas terjadi melalui insang kecil yang merupakan
pemanjangan kulit. Sistem sirkulasi belum berkembang baik. Echinodermata
melakukan respirasi dan makan pada selom.
2.
Sistem Gerak
Sistem ini berfungsi untuk bergerak, bernafas atau membuka mangsa. Pada
hewan ini air laut masuk melalui lempeng dorsal yang berlubang-lubang kecil (madreporit) menuju ke pembuluh batu.
Kemudian dilanjutkan ke saluran cincin yang mempunyai cabang ke lima tangannya
atau disebut saluran radial selanjutnya ke saluran lateral. Pada setiap cabang
terdapat deretan kaki tabung dan berpasangan dengan semacam gelembung berotot
atau disebut juga ampula.
3.
Sistem
Reproduksi
Echinodermata mempunyai jenis kelamin terpisah, sehingga ada yang jantan
dan betina. Fertilisasi terjadi di luar tubuh, yaitu di dalam air laut. Telur
yang telah dibuahi akan membelah secara cepat menghasilkan blastula, dan
selanjutnya berkembang menjadi gastrula. Gastrula ini berkembang menjadi larva.
Larva atau disebut juga bipinnaria berbentuk bilateral simetri. Larva ini
berenang bebas di dalam air mencari tempat yang cocok hingga menjadi
branchidaria, lalu mengalami metamorfosis dan akhirnya menjadi dewasa. Setelah
dewasa bentuk tubuhnya berubah menjadi radial simetri.
4.
Sistem
Pencernaan
Sistem pencernaan makanan hewan ini sudah sempurna. Sistem pencernaan
dimulai dari mulut yang posisinya berada di bawah permukaan tubuh.
Kemudian diteruskan melalui faring, ke kerongkongan, ke lambung, lalu ke usus,
dan terakhir di anus. Anus ini letaknya ada di
permukaan atas tubuh dan pada sebagian Echinodermata tidak berfungsi.
5.
Sistem
Pernafasan dan Ekskresi
Echinodermata bernafas menggunakan paru-paru kulit atau dermal branchiae (Papulae) yaitu penonjolan dinding rongga
tubuh (selom) yang tipis. Tonjolan
ini dilindungi oleh silia dan pediselaria. Ada pula beberapa jenis
Echinodermata yang bernafas dengan menggunakan kaki tabung. Sisa-sisa
metabolisme yang terjadi di dalam sel-sel tubuh akan diangkut oleh amoebacyte (sel-sel amoeboid) ke dermal
branchiae untuk selanjutnya dilepas ke luar tubuh.
6.
Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah Echinodermata
umumnya tereduksi, sukar diamati. Sistem peredaran darah terdiri dari pembuluh
darah yang mengelilingi mulut dan dihubungkan dengan lima buah pembuluh radial
ke setiap bagian lengan.
2.3 Klasifikasi
Echinodermata
Menurut Asrori (2005), berdasarka bentuk tubuhnya,
Echinodermata terbagi menjadi 5 kelas, yaitu sebagai berikut :
1.
Kelas
Asteroidea (Bintang Laut)
Asteroidea merupakan spesies Echinodermata yang paling banyak jumlahnya,
yaitu sekitar 1.600 spesies. Asteroidea juga sering disebut
bintang laut. Contoh spesies ini adalah Acanthaster
sp, Linckia sp dan Pentaceros sp. Tubuh Asteroidea memiliki
duri tumpul dan pendek. Duri
tersebut ada yang termodifikasi menjadi bentuk seperti catut yang disebut Pediselaria. Fungsi pediselaria adalah untuk menangkap makanan serta melindungi
permukaan tubuh dari kotoran. Ciri-ciri umum
dari kelas ini yaitu sebagai berikut:
a. Bentuk tubuh
seperti bintang dan pentagonal.
b. Bagian tubuh disebut discus sentralis dan 5 radi atau lengan.
c. Pangkal lengan membesar yang makin kecil dan ujung meruncing.
d. Setiap lengan terdapat lanjutan coelom
dan alat-alat dalam.
e. Permukaan aboral ada spina (duri
tumpul), yang disekitarnya ada papulae.
f. Rahang dapat membuka dan menutup.
g. Fungsi rahang untuk pembersih debris dan perangkap mikroorganisme.
h. Madreporit dan anus diaboral.
i. Tentakel peraba pada tiap ujung lengan, sifatnya lunak dan berbintik
matasensitive cahaya.
j. Sulkus ambulakralis pada datran
oral radii.
k. Discus
madreporidanus pada dataran aboral discus.
l. Saluran pencernaan sempurna dan pendek.
m. Respirasi dengan dermal branchia dan kai tabung.
n. Badan tiadmen dekat saluran cincin mulut membentuk sel amoebasit yang berfungsi membawa sisa metabolisme keluar tubuh.
o. Sistem saraf terdiri atas cincin saraf dan tali- tali saraf.
Anggota
Asteroidea memiliki kemampuan regenerasi yang sangat besar. Setiap bagian lengannya dapat beregenerasi dan bagian
cakram pusat yang rusak dapat diganti. Asteroidea
merupakan hewan dioseus, organ kelamin berpasangan pada setiap lengan, dan
fertilisasi terjadi di luar tubuh. Sistem ambulakral pada Asteroidea terdiri dari:
1.
Madreporit, yaitu
lubang tempat masuknya air.
2.
Saluran batu.
3.
Saluran cincin disekitar mulut.
4.
Saluran radial ke setiap lengan.
5.
Saluran lateral yang bermuara di
kaki tabung dekat ampula. Fungsi sistem ambulakral adalah: untuk melekatkan diri pada sesuatu, untuk bergerak dan untuk menangkap mangsa.
Ophiuroidea terdiri dari 2.000
spesies, contohnya adalah bintang ular (Ophiothrix).
Ophiuroidea (dalam bahasa yunani, ophio
= ular) berbentuk seperti asteroidea, namun lengannya lebih langsing dan
fleksibel. Cakram
pusatnya kecil dan pipih dengan permukaan aboral
(dorsal) yang halus atau berduri tumpul. Ophiuroidea
tidak memiliki pediselaria. Cakram
pusat berbatasan dengan lengan-lengannya. Hewan ini pun juga dapat beregenerasi. Ciri-ciri umum dari kelas ini yaitu sebagai berikut (Jasin, 1992):
a. Tubuh pipih
dengan discus sentralis bersegi lima atau bulat.
b. Lengan
biasanya lima, ramping, halus, sama besar dan fleksibel.
c. Tidak ada
lekuk ambulakral.
d. Tidak ada pedicellaria.
e. Larva
pluteus yang berenang bebas.
f. Sistem ambulakral: pedia tanpa ampula dan batil
pengisap, lima pasang podia dekat mulut berguna untuk memasukkan makanan ke
mulut. Gerakan lebih cepat dari kelas lain.
3.
Kelas Echinoidea (Landak
Laut, Bulu Babi)
Echinoidea berbentuk bola atau
pipih, tanpa lengan. Echinoidea yang
berbentuk bola misalnya bulu babi (Diadema saxatile) dan landak laut (Arabcia punctulata). Permukaan tubuh
hewan ini berduri panjang. Echinoidea memilki alat pencernaan khas, yaitu
tembolok kompleks yang disebut lentera aristoteles. Fungsi dari tembolok tersebut adalah untuk
menggiling makanannya yang berupa ganggang atau sisa-sisa organisme. Echinoidea
yang bertubuh pipih misalnya dolar pasir (Echinarachnius
parma). Permukaan sisi oral tubuhnya pipih, sedangkan sisi aboralnya agak
cembung. Ciri-ciri umum dari kelas ini yaitu sebagai berikut (Brotowidjojo, 1989):
a. Tubuh bulat
atau oval tanpa lengan.
b. Tubuh
ditutupi oleh cangkang endoskeleton dari lempeng kalkareus yang rapat, tertutup
pula oleh spina (duri) yang dapat
digerakkan.
c. Podia (kaki
tabung) keluar dari lubang dari lempeng ambulakral
yang berfungsi untuk pergerakan.
d. Mulut di
oral yang dikelilingi peristomium
yang bersifat membrane.
e. Anus aboral
dikelilingi periproct bersifat
membrane.
f. Lekuk atau celah ambulakral tidak ada.
g. Pedicellaria bertangkai
dengan 3 japit.
h. Saluran reproduksi terpisah, kelenjar kelamin
pentamerous.
4.
Kelas Holothuroidea (Teripang atau Timun Laut)
Holothuroidea dikenal dengan nama timun laut atau teripang. Contoh hewan
ini adalah Cucumaria sp, Holothuria sp, dan Bohadschia argus. Hewan ini tidak berlengan dan anus terdapat pada kutub yang berlawanan dari
tubuhnya. Daerah ambulakral dan
inter-ambulakral tersusun
berselang-seling di sepanjang tubuhnya. Alur ambulakral tertutup,
madreporit terdapat di rongga tubuhnya. Ciri-ciri
umum dari kelas ini yaitu sebagai berikut (Rusyana,
2011):
a. Tubuh
simetri bilateral, biasanya memanjang.
b. Mulut
terletak pada satu ujung dan anus pada ujung lain (posterior).
c. Dekat mulut
ada tentakel.
d. Tubuh kesat,
tidak ada spina (duri) dan pedicellaria.
e. Ada osikula
yang mikroskopis.
f. Podia (kaki tabung) ada, untuk pergerakan.
g. Jenis kelamin terpisah.
h. Respirasi dengan pohon respirasi.
i. Saluran pencernaan berbentuk panjang dan berliku- liku.
j. Kelenjar gonat berupa berkas tubulus tunggal atau berpasangan.
k. Bergerak dengan bantuan kaki buluh dan kontraksi otot
5.
Kelas Crinoidea ( Lili Laut )
Hewan ini
berbentuk seperti tumbuhan. Crinoidea terdiri dari kelompok yang tubuhnya
bertangkai dan tidak bertangkai. Kelompok yang bertangkai dikenal sebagai lili
laut, sedangkan yang tidak bertangkai dikenal sebagai bintang laut berbulu.
Contoh lili laut (Metacrinus rotundus dan untuk bintang laut berbulu (Oxycomanthus
benneffit dan Ptilometra australis). Lili laut menetap di kedalaman 100 m atau lebih. Sedangkan yang berbulu
hidup di daerah pasang surut sampai laut dalam. Kedua kelompok tersebut
memiliki oral yang menghadap ke atas. Lengannya yang berjumlah banyak
mkengelilingi bagian kaliks (dasar
tubuh). Pada kaliks terdapat mulut dan anus. Jumlah lengan kelipatan lima dan mengandung
cabang-cabang kecil yang disebut pinula. Sistem ambulakral tidak memiliki madreporit
dan ampula. Crinoidea adalah pemakan cairan, misalnya zooplankton atau partikel
makanan. Ciri-ciri
umum dari kelas ini yaitu sebagai berikut (Rusyana,
2011):
a. Tubuh bentuk bunga lilia, hidup dilaut dalam dan dangkal.
b. Tubuh terdiri atas mangkuk, disebut calyx,
dan tutup oral atau disebut tegmen
dan struktur bercabang lima atau kelipatannya.
c. Mekat pada substrat dengan cirri atau cirrus.
d. Mulut di sebelah anus.
e. Lekuk ambulakral terbuka, ada madreporit, spina, dan pedicellaria.
f. Lengan-lengan dapat digerakkan, umumnya bercabang-cabang, biasanya
berjumlah lima atau sepuluh atau tanpa spina.
g. Seks terpisah,
larva disebut doliolaria.
BAB III
METODOLOGI
PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan
Tempat
Praktikum
Zoologi Invertebrata mengenai Filum Echinodermata dilaksanakan pada 26 Desember
2014 pukul 10.00-11.30 WIB dilabolatorium Biologi Institut Agama Islam Negeri
(IAIN Raden Fatah Palembang.
3.2 Alat dan
Bahan
3.2.1 Alat
Adapun alat
yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
1.
Alat tulis
2.
Lup
3.
Steroform
3.2.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
1.
Bintang laut (Asterias
forbesi)
2.
Landak laut (Arbacia
punculta)
3.3
Cara Kerja
I. Langkah-langkah pengamatan
a. Pengamatan sediaan Asterias (Bintang Laut)
1) Amati
struktur luar hewan Echinodermata menggunakan lup. Tubuh Asterius terdiri dari
leng. Ada juga jenis anggota dari Asteriode yang berlengan 1, lima/ kelipatan
lima, misalnya Achantaster plancii.
2) Buatlah
gambar skematis bagian-bagian tubuhnya!
b. Pengamatan sediaan Echioidea (Landak Laut)
1) Amatilah struktur luar hewan Echinoidea dengan
menggunakan lup. Umumnya Echinometra atau Heterocentrotus durinya agak tebal
dan agak runcing.
2) Buatlah gambar secara skematis bagian-bagian tubuh
bintang ular!
BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN
1.1
Hasil
Tabel Hasil Pengamatan
Gambar
|
Keterangan
|
Gambar Morfologi Bintang laut (Asterias forbesi)
|
1.
Duri
2.
Mulut
3.
Madreporit
4.
Ambulakral
|
Gambar Anatomi Bintang laut (Asterias forbesi)
|
1.
Lambung
2.
Kelenjar
3.
Saluran ambulakral
4.
Gonad
5.
Cincin saraf
6.
Mulut
7.
Anus
|
Gambar Morfologi Landak laut (Arbacia punculata)
|
1. Duri
2. Mulut
|
Gambar Anatomi Landak laut (Arbacia punculata)
|
1. Gonad
2. Ampula
3. Esopagus
4. Faring
5. Mulut
6. Cincin saraf
7. Kelenjar
aksial
8. Madreporit
9. Anus
|
4.2
Pembahasan
Menurut Madang (2008), Echinodermata berasal dari kata echinos: landak dan dermis: kulit. Jadi Ecinodermata adalah hewan berkulit duri seperti
landak.
A.
Bintang laut (Asterias forbesi)
1.
Morfologi
Pada bintang laut, tubuhnya berbentuk bintang dengan 5
lengan, permukaaan tubuh pada bagian dorsal atau aboral terdapat duri-duri.
Pada sekitar duri terdapat modifikasi duri berupa penjepit yaitu pedicelleria,
yang berfungsi melindungi insang dermal, mencegah serpihan-serpihan dan
organism kecil agar tidak tertimbun di permukaan tubuh, juga untuk menangkap
mangsa. Pada bagian lengan memiliki madreporit sebagai tempat masuknya
air dalam sistem vaskular air. Di tengah-tengah tubuh sebelah dorsal terdapat
lubang anus, pada bagian ventral terdapat mulut dan pada bagia tubuh bawah terdapat ambulakral.
B.
Landak laut (Arbacia punculata)
1.
Morfologi
Landak laut termasuk kedalam filum
Echinodermata yaitu merupakan hewan berduri. Hal ini sesuai dengan morfologi
tubuhnya, yaitu pada permukaan tubuh dipenuhi duri yang tersusun oleh kalsium. Pada tubuh
landak laut terdapt mulut dan anus pada bagian bawah. Landak Laut tergolong hewan
triplobastik badan tubuhnya bertipe simetri radial, tetapi ketika masih menjadi
larva bertipe simetri bilateral. Rangka tubuhnya bertipe simetri bilateral.
Rangka tubuhnya tersusun oleh zat kapur yang terdapat dipermukaan bawah kulit.
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Dari praktikum yang telah kami lakukan dapat disimpulkan
bahwa Echinodermata adalah hewan berduri, duri tersebut terdapat diseluruh
bagian tubuhnya. Echinodermata terbagi dalam 5 kelas yaitu: Kelas
Asteroidea, contoh Bintang Laut (Asterias forbesi). Kelas Ophiuroidea, contoh: Bintang Ular (Ophiothrix). Kelas Holothuroidea, contoh Teripang (Holothuria
sp). Kelas Crinoidea, contoh Lilia laut (Metacrinus rotundus) dan Kelas Echinoidea contoh Landak laut (Arbacia
punculata).
DAFTAR PUSTAKA
Brotowidjojo, M Djarubito.1989.Zoologi Dasar.Jakarta: Erlangga.
Jasin,
Maskoeri.1992.Zoologi Invertebrata.Surabaya: Sinar Wijaya.
Jutje, S
Lahay.2006.Zoologi Invetebrata.Makassar:
Universitas Negeri Makassar.
Kevin, Anggara.2013.Filum Echinodermata.http-//:-pdf-Anggara,Kevin-filum-echinodermata-p-d-f.yygGg-://. Diakses pada hari Kamis 01 Januari 2015
pukul 11.13 WIB.
Rusyana,
Adun. 2011.Zoologi Invertebrata.Bandung:
ALFABETA.
Sugiarto, Suwigyo.2005. Avetebrata Air Jilid II.Jakarta: Penebar
Swadaya.
Yusminah, Hala.2007.Dasar Biologi Umum II.Makassar:
Alauddin Press.