Jumat, 14 Juli 2017




LAPORAN ZOOLOGI INVERTEBRATA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Filum Echinodermata (dari bahasa Yunani yaitu: echinos: landak, dan dermis: kulit. Jadi Echinodermata adalah hewan berkulit duri) adalah sebuah filum hewan laut yang mencakup bintang laut, teripang, dan beberapa kerabatnya. Kelompok hewan ini ditemukan di hampir semua kedalaman laut. Filum ini muncul diperiode.  Kambrium awal dan terdiri dari 7.000 spesies yang masih hidup dan 13.000 spesies yang sudah punah. Bentuk hewan yang sudah punah dapat diketahui dari fosil termasuk Blastoidea, Edrioasteriodea, Cystoidea, dan beberapa hewan kambrium awal seperti Helicoplacus, Carpoidea, Homalozoa, dan Eocrinoidea seperti Gogia (Rusyana, 2011)
Echinodermata adalah filum hewan terbesar yang tidak memiliki anggota yang hidup di air tawar atau darat. Hewan-hewan ini juga mudah dikenali dari bentuk tubuhnya kebanyakan memiliki simetri radial, khususnya simetri radial pentameral (terbagi lima). Walaupun terlihat primitif, Echinodermata adalah filum yang berkerabat relatif dekat dengan Chordata (yang di dalamnya tercakup vertebrata), dan simetri radialnya berevolusi secara sekunder. Larva bintang laut misalnya, masih menunjukkan keserupaan yang cukup besar dengan larva Hemichordata. Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah untuk mengetahui struktur anatomi dan morfologi pada hewan-hewan yang termasuk dalah filum Echinodermata (Rusyana, 2011)

1.2  Tujuan Praktikum
Mengamati hewan-hewan yang tergolong dalam filum Echinodermata, mengamati morfologi ada anatomi hewan tersebut serta mendeskripsikan dan menyusunnya dalam suatu klasifikasi.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Filum Echinodermata
Echinodermata  berasal dari bahasa Yunani yaitu echinos yang artinya duri dan derma yang artinya kulit. Jadi Echinodermata memiliki lempeng-lempeng dari zat kapur dengan duri-duri kecil sehingga hewan ini disebut hewan berkulit duri. Sampai saat ini terdapat sekitar 7000 spesies yang telah diketahui. Diantara spesies tersebut 80 spesies bersifat sesil, dan terdapat echinodermata yang telah punah. Habitatnya adalah pantai, dasar laut. Pada umumnya echinodermata merupakan benthic animal. Echinodermata bergerak lambat ada yang berkelompok, tetapi tidak berkoloni, ada yang sesil (beberapa Crinodea), sebagian pelagic dan tidak ada yang parasit. Dalam klasifikasi berdasarkan kekerabatannya, Echinodermata terletak pada ururtan terakhir dalam kelompok hewan Invertebrata. Hal ini disebabkan karena Echinodrmata tidak menampakkan ciri- ciri yang mirirp dengan Invertebrata. Menurut para ahli taksonomi , Echinodermata lebih dekat kekerabatannya dengan hewan Vetebrata (Yusminah, 2007).

1.      Ciri-ciri Umum Echinodermata
Menurut Sugiarto (2005), karakteristik filum Echinodermata secara umum yaitu:
a.    Semua Echinodermata hidup di air laut.
b.    Tubuh simetri radial atau pentaradial terbagi 5 bagian ada sebagian yaang tidak terbagi 5 yaitu mentimun laut.
c.    Tidak mempunyai kepala.
d.   Tubuh tidak bersegmen.
e.    Tubuh memiliki banyak kaki tabung yang befungsi untuk bergerak dan menangkap makanan.
f.     Tubuh ditutupi oleh epidermis yang disokong oleh skeleton yang tetap dan spina.
g.    Sistem pencernaan sederhana (beberapa di antaranya dilengkapi dengan anus), rongga tubuh bersilia, biasanya luas, di isi dengan atau mengandung sel bebas (amoebosit)
h.    Respirasi dengan papulae, kaki tabung atau dengan pohon respirasi.
i.      Jenis kelamin terpisah, gonat besar, fertilisasi eksternal, telur banyak, larva mikroskopik, bersilia, biasanya berenang bebas, mengalami metamorfosis.
j.      Sebagian besar spesies mampu bergerak dengan merangkak dan sangat lambat.
k.    Tampilan khusus anggota filum ini seluruhnya memiliki duri. Tepat dibawah kulitnya, duri dan lempeng kapurnya membentuk kerangka.
l.      Tubuhnya berkembang dalam bidang lima antimere yang memancar dari sebuah cakram pusat dimana mulutnya berada di tengah.
m.  Mereka memiliki sistem peredaran air yang terdiri dari sederet tabung berisi cairan yang dipakai dalam pergerakan.
Tabel di bawah ini merangkum sifat-sifat penting kelas echinodermata:
Kelas
Contoh
Ciri-ciri
Crinoidea
Lilia laut, bulu laut
Sessil, menempel menggunakan batang, lengan bercabang, kaki tabung bersilia dipakai untuk makan, beberapa spesies berenang bebas.
Asteroidea
Bintang laut
Bergerak bebas dengan kaki tabung, tangan bercabang dari cakram pusat.
Ophiuroidea
Bintang ular, bintang rapuh, bintang keranjang
Bergerak bebas, lengan luwes yang tipis memancar dari cakram, kaki tabung dipakai sebagai indera dan untuk makan.
Echinoidea
Dollar pasir, biskuit laut, bulu babi
Bergerak bebas, badan menyatu dalam lempengan atau cakram lempeng, tanpa sinar bebas, tertutup dengan lempeng kapur, beberapa spesies tertutup dengan duri.
Holothuroidea
Teripang
Bergerak bebas, tubuh luwes & panjang dengan mulut di satu ujungnya, kadang memiliki tentakel, unsur kerangka kulit sudah mulai lenyap.

2.2  Struktur Anatomi dan Morfologi Echinodermata
Badan berbentuk sebagai bintang dan terdiri atas: Satu discus sentralis dan lima radi. Dataran yang biasanya disebelah bawah, dimana ditengah-tengah discus, terdapat mulut atau actinostoma yaitu dataran oral. Dataran yang disebelah atas disebut aboral. Skeleton terdiri atas laminae yang tersusun rapat. Laminae ini disebut juga ossicula. Pada dataran oral satu radius ada sulcus ambulacralis. Sulcus ambulacralis ini dibentuk oleh dua baris ossicula amburaclis. Satu ossiculum dari satu baris bersendi dengan satu ossulum dari baris yang lain sehingga besarnya sudut yang dibentuk oleh kedua ossicula itu dapat berubah. Struktur-struktur bagian tubuh hewan Echinodermata yaitu (Jutje, 2006):
1.      Struktur Tubuh
Permukaan Echinodermata umumnya berduri, baik itu pendek tumpul atau runcing panjang. Duri berpangkal pada suatu lempeng kalsium karbonat yang disebut testa. Sistem saluran air dalam rongga tubuhnya disebut ambulakral. Ambulakral berfungsi untuk mengatur pergerakan bagian yang menjulur keluar tubuh, yaitu kaki ambulakral atau kaki tabung ambulakral. Kaki ambulakral memiliki alat isap. Sistem pencernaan terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. Pertukaran gas terjadi melalui insang kecil yang merupakan pemanjangan kulit. Sistem sirkulasi belum berkembang baik. Echinodermata melakukan respirasi dan makan pada selom.
2.      Sistem Gerak
Sistem ini berfungsi untuk bergerak, bernafas atau membuka mangsa. Pada hewan ini air laut masuk melalui lempeng dorsal yang berlubang-lubang kecil (madreporit) menuju ke pembuluh batu. Kemudian dilanjutkan ke saluran cincin yang mempunyai cabang ke lima tangannya atau disebut saluran radial selanjutnya ke saluran lateral. Pada setiap cabang terdapat deretan kaki tabung dan berpasangan dengan semacam gelembung berotot atau disebut juga ampula.
3.      Sistem Reproduksi
Echinodermata mempunyai jenis kelamin terpisah, sehingga ada yang jantan dan betina. Fertilisasi terjadi di luar tubuh, yaitu di dalam air laut. Telur yang telah dibuahi akan membelah secara cepat menghasilkan blastula, dan selanjutnya berkembang menjadi gastrula. Gastrula ini berkembang menjadi larva. Larva atau disebut juga bipinnaria berbentuk bilateral simetri. Larva ini berenang bebas di dalam air mencari tempat yang cocok hingga menjadi branchidaria, lalu mengalami metamorfosis dan akhirnya menjadi dewasa. Setelah dewasa bentuk tubuhnya berubah menjadi radial simetri.

4.      Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan makanan hewan ini sudah sempurna. Sistem pencernaan dimulai dari mulut yang posisinya berada di bawah permukaan tubuh. Kemudian diteruskan melalui faring, ke kerongkongan, ke lambung, lalu ke usus, dan terakhir di anus. Anus ini letaknya ada di permukaan atas tubuh dan pada sebagian Echinodermata tidak berfungsi.
5.      Sistem Pernafasan dan Ekskresi
Echinodermata bernafas menggunakan paru-paru kulit atau dermal branchiae (Papulae) yaitu penonjolan dinding rongga tubuh (selom) yang tipis. Tonjolan ini dilindungi oleh silia dan pediselaria. Ada pula beberapa jenis Echinodermata yang bernafas dengan menggunakan kaki tabung. Sisa-sisa metabolisme yang terjadi di dalam sel-sel tubuh akan diangkut oleh amoebacyte (sel-sel amoeboid) ke dermal branchiae untuk selanjutnya dilepas ke luar tubuh.
6.      Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah Echinodermata umumnya tereduksi, sukar diamati. Sistem peredaran darah terdiri dari pembuluh darah yang mengelilingi mulut dan dihubungkan dengan lima buah pembuluh radial ke setiap bagian lengan.

2.3 Klasifikasi Echinodermata
Menurut Asrori (2005), berdasarka bentuk tubuhnya, Echinodermata terbagi menjadi 5 kelas, yaitu sebagai berikut :
1.      Kelas Asteroidea (Bintang Laut)
Asteroidea merupakan spesies Echinodermata yang paling banyak jumlahnya, yaitu sekitar 1.600 spesies. Asteroidea juga sering disebut bintang laut. Contoh spesies ini adalah Acanthaster sp, Linckia sp dan Pentaceros sp. Tubuh Asteroidea memiliki duri tumpul dan pendek. Duri tersebut ada yang termodifikasi menjadi bentuk seperti catut yang disebut Pediselaria. Fungsi pediselaria adalah untuk menangkap makanan serta melindungi permukaan tubuh dari kotoran. Ciri-ciri umum dari kelas ini yaitu sebagai berikut:
a.    Bentuk tubuh seperti bintang dan pentagonal.
b.    Bagian tubuh disebut discus sentralis dan 5 radi atau lengan.
c.    Pangkal lengan membesar yang makin kecil dan ujung meruncing.
d.   Setiap lengan terdapat lanjutan coelom dan alat-alat dalam.
e.    Permukaan aboral ada spina (duri tumpul), yang disekitarnya ada papulae.
f.     Rahang dapat membuka dan menutup.
g.    Fungsi rahang untuk pembersih debris dan perangkap mikroorganisme.
h.    Madreporit dan anus diaboral.
i.      Tentakel peraba pada tiap ujung lengan, sifatnya lunak dan berbintik matasensitive cahaya.
j.      Sulkus ambulakralis pada datran oral radii.
k.    Discus madreporidanus pada dataran aboral discus.
l.      Saluran pencernaan sempurna dan pendek.
m.  Respirasi dengan dermal branchia dan kai tabung.
n.    Badan tiadmen dekat saluran cincin mulut membentuk sel amoebasit yang berfungsi membawa sisa metabolisme keluar tubuh.
o.    Sistem saraf terdiri atas cincin saraf dan tali- tali saraf.
Anggota Asteroidea memiliki kemampuan regenerasi yang sangat besar. Setiap bagian lengannya dapat beregenerasi dan bagian cakram pusat yang rusak dapat diganti. Asteroidea merupakan hewan dioseus, organ kelamin berpasangan pada setiap lengan, dan fertilisasi terjadi di luar tubuh. Sistem ambulakral pada Asteroidea terdiri dari:
1.    Madreporit, yaitu lubang tempat masuknya air.
2.    Saluran batu.
3.    Saluran cincin disekitar mulut.
4.    Saluran radial ke setiap lengan.
5.    Saluran lateral yang bermuara di kaki tabung dekat ampula. Fungsi sistem ambulakral adalah: untuk melekatkan diri pada sesuatu, untuk bergerak dan untuk menangkap mangsa.
Ophiuroidea terdiri dari 2.000 spesies, contohnya adalah bintang ular (Ophiothrix). Ophiuroidea (dalam bahasa yunani, ophio = ular) berbentuk seperti asteroidea, namun lengannya lebih langsing dan fleksibel. Cakram pusatnya kecil dan pipih dengan permukaan aboral (dorsal) yang halus atau berduri tumpul. Ophiuroidea tidak memiliki pediselaria. Cakram pusat berbatasan dengan lengan-lengannya. Hewan ini pun juga dapat beregenerasi. Ciri-ciri umum dari kelas ini yaitu sebagai berikut (Jasin, 1992):
a.    Tubuh pipih dengan discus sentralis bersegi lima atau bulat.
b.    Lengan biasanya lima, ramping, halus, sama besar dan fleksibel.
c.    Tidak ada lekuk ambulakral.
d.   Tidak ada pedicellaria.
e.    Larva pluteus yang berenang bebas.
f.     Sistem ambulakral: pedia tanpa ampula dan batil pengisap, lima pasang podia dekat mulut berguna untuk memasukkan makanan ke mulut. Gerakan lebih cepat dari kelas lain.

3.      Kelas  Echinoidea (Landak Laut, Bulu Babi)
Echinoidea berbentuk bola atau pipih, tanpa lengan. Echinoidea yang berbentuk bola misalnya bulu babi (Diadema saxatile) dan landak laut (Arabcia punctulata). Permukaan tubuh hewan ini berduri panjang. Echinoidea memilki alat pencernaan khas, yaitu tembolok kompleks yang disebut lentera aristoteles. Fungsi dari tembolok tersebut adalah untuk menggiling makanannya yang berupa ganggang atau sisa-sisa organisme. Echinoidea yang bertubuh pipih misalnya dolar pasir (Echinarachnius parma). Permukaan sisi oral tubuhnya pipih, sedangkan sisi aboralnya agak cembung. Ciri-ciri umum dari kelas ini yaitu sebagai berikut (Brotowidjojo, 1989):
a.    Tubuh bulat atau oval tanpa lengan.
b.    Tubuh ditutupi oleh cangkang endoskeleton dari lempeng kalkareus yang rapat, tertutup pula oleh spina (duri) yang dapat digerakkan.
c.    Podia (kaki tabung) keluar dari lubang dari lempeng ambulakral yang berfungsi untuk pergerakan.
d.   Mulut di oral yang dikelilingi peristomium yang bersifat membrane.
e.    Anus aboral dikelilingi periproct bersifat membrane.
f.     Lekuk atau celah ambulakral tidak ada.
g.    Pedicellaria bertangkai dengan 3 japit.
h.    Saluran reproduksi terpisah, kelenjar kelamin pentamerous.

4.      Kelas  Holothuroidea (Teripang atau Timun Laut)
Holothuroidea dikenal dengan nama timun laut atau teripang. Contoh hewan ini adalah Cucumaria sp, Holothuria sp, dan Bohadschia argus. Hewan ini tidak berlengan dan anus terdapat pada kutub yang berlawanan dari tubuhnya. Daerah ambulakral dan inter-ambulakral tersusun berselang-seling di sepanjang tubuhnya. Alur ambulakral tertutup, madreporit terdapat di rongga tubuhnya. Ciri-ciri umum dari kelas ini yaitu sebagai berikut (Rusyana, 2011):
a.    Tubuh simetri bilateral, biasanya memanjang.
b.    Mulut terletak pada satu ujung dan anus pada ujung lain (posterior).
c.    Dekat mulut ada tentakel.
d.   Tubuh kesat, tidak ada spina (duri) dan pedicellaria.
e.    Ada osikula yang mikroskopis.
f.     Podia (kaki tabung) ada, untuk pergerakan.
g.    Jenis kelamin terpisah.
h.    Respirasi dengan pohon respirasi.
i.      Saluran pencernaan berbentuk panjang dan berliku- liku.
j.      Kelenjar gonat berupa berkas tubulus tunggal atau berpasangan.
k.    Bergerak dengan bantuan kaki buluh dan kontraksi otot

5.      Kelas  Crinoidea ( Lili Laut )
Hewan ini berbentuk seperti tumbuhan. Crinoidea terdiri dari kelompok yang tubuhnya bertangkai dan tidak bertangkai. Kelompok yang bertangkai dikenal sebagai lili laut, sedangkan yang tidak bertangkai dikenal sebagai bintang laut berbulu. Contoh lili laut (Metacrinus rotundus dan untuk bintang laut berbulu (Oxycomanthus benneffit dan Ptilometra australis). Lili laut menetap di kedalaman 100 m atau lebih. Sedangkan yang berbulu hidup di daerah pasang surut sampai laut dalam. Kedua kelompok tersebut memiliki oral yang menghadap ke atas. Lengannya yang berjumlah banyak mkengelilingi bagian kaliks (dasar tubuh). Pada kaliks terdapat mulut dan anus. Jumlah lengan kelipatan lima dan mengandung cabang-cabang kecil yang disebut pinula. Sistem ambulakral tidak memiliki madreporit dan ampula. Crinoidea adalah pemakan cairan, misalnya zooplankton atau partikel makanan. Ciri-ciri umum dari kelas ini yaitu sebagai berikut (Rusyana, 2011):
a.    Tubuh bentuk bunga lilia, hidup dilaut dalam dan dangkal.
b.    Tubuh terdiri atas mangkuk, disebut calyx, dan tutup oral atau disebut tegmen dan struktur bercabang lima atau kelipatannya.
c.    Mekat pada substrat dengan cirri atau cirrus.
d.   Mulut di sebelah anus.
e.    Lekuk ambulakral terbuka, ada madreporit, spina, dan pedicellaria.
f.     Lengan-lengan dapat digerakkan, umumnya bercabang-cabang, biasanya berjumlah lima atau sepuluh atau tanpa spina.
g.    Seks terpisah, larva disebut doliolaria.

        

  
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Zoologi Invertebrata mengenai Filum Echinodermata dilaksanakan pada 26 Desember 2014 pukul 10.00-11.30 WIB dilabolatorium Biologi Institut Agama Islam Negeri (IAIN Raden Fatah Palembang.

3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
1.      Alat tulis
2.      Lup
3.      Steroform
3.2.2   Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
1.    Bintang laut (Asterias forbesi)
2.    Landak laut (Arbacia punculta)
3.3    Cara Kerja
I. Langkah-langkah pengamatan 
a. Pengamatan sediaan Asterias (Bintang Laut) 
1) Amati struktur luar hewan Echinodermata menggunakan lup. Tubuh Asterius terdiri dari leng. Ada juga jenis anggota dari Asteriode yang berlengan 1, lima/ kelipatan lima, misalnya Achantaster plancii.
2) Buatlah gambar skematis bagian-bagian tubuhnya! 
b. Pengamatan sediaan Echioidea (Landak Laut)
1) Amatilah struktur luar hewan Echinoidea dengan menggunakan lup. Umumnya Echinometra atau Heterocentrotus durinya agak tebal dan agak runcing.
2) Buatlah gambar secara skematis bagian-bagian tubuh bintang ular! 
 

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1    Hasil
Tabel Hasil Pengamatan
Gambar
Keterangan











Gambar Morfologi Bintang laut (Asterias forbesi)
1.      Duri
2.      Mulut
3.      Madreporit
4.      Ambulakral












Gambar Anatomi Bintang laut (Asterias forbesi)
1.    Lambung
2.    Kelenjar
3.    Saluran ambulakral
4.    Gonad
5.    Cincin saraf
6.    Mulut
7.    Anus








Gambar Morfologi Landak laut (Arbacia punculata)
1.      Duri
2.      Mulut











Gambar Anatomi Landak laut (Arbacia punculata)
1.      Gonad
2.      Ampula
3.      Esopagus
4.      Faring
5.      Mulut
6.      Cincin saraf
7.      Kelenjar aksial
8.      Madreporit
9.      Anus

4.2    Pembahasan
Menurut Madang (2008), Echinodermata berasal dari kata echinos: landak dan dermis: kulit. Jadi Ecinodermata adalah hewan berkulit duri seperti landak.
A.    Bintang laut (Asterias forbesi)
1.      Morfologi
Pada bintang laut, tubuhnya berbentuk bintang dengan 5 lengan, permukaaan tubuh pada bagian dorsal atau aboral terdapat duri-duri. Pada sekitar duri terdapat modifikasi duri berupa penjepit yaitu pedicelleria, yang berfungsi melindungi insang dermal, mencegah serpihan-serpihan dan organism kecil agar tidak tertimbun di permukaan tubuh, juga untuk menangkap mangsa. Pada bagian lengan memiliki madreporit sebagai tempat masuknya air dalam sistem vaskular air. Di tengah-tengah tubuh sebelah dorsal terdapat lubang anus, pada bagian ventral terdapat mulut dan pada bagia tubuh bawah terdapat ambulakral.

B.     Landak laut (Arbacia punculata)
1.      Morfologi
Landak laut termasuk kedalam filum Echinodermata yaitu merupakan hewan berduri. Hal ini sesuai dengan morfologi tubuhnya, yaitu pada permukaan tubuh dipenuhi duri yang tersusun oleh kalsium. Pada tubuh landak laut terdapt mulut dan anus pada bagian bawah. Landak Laut tergolong hewan triplobastik badan tubuhnya bertipe simetri radial, tetapi ketika masih menjadi larva bertipe simetri bilateral. Rangka tubuhnya bertipe simetri bilateral. Rangka tubuhnya tersusun oleh zat kapur yang terdapat dipermukaan bawah kulit.



BAB V
PENUTUP

5.1    Kesimpulan
Dari praktikum yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa Echinodermata adalah hewan berduri, duri tersebut terdapat diseluruh bagian tubuhnya. Echinodermata terbagi dalam 5 kelas yaitu: Kelas Asteroidea, contoh Bintang Laut (Asterias forbesi). Kelas  Ophiuroidea, contoh: Bintang Ular (Ophiothrix). Kelas  Holothuroidea, contoh Teripang (Holothuria sp). Kelas  Crinoidea, contoh Lilia laut (Metacrinus rotundus) dan Kelas  Echinoidea contoh Landak laut (Arbacia punculata).



DAFTAR PUSTAKA

Brotowidjojo, M Djarubito.1989.Zoologi Dasar.Jakarta: Erlangga.
Jasin, Maskoeri.1992.Zoologi Invertebrata.Surabaya: Sinar Wijaya.
Jutje,  S Lahay.2006.Zoologi Invetebrata.Makassar: Universitas Negeri Makassar.
Kevin, Anggara.2013.Filum Echinodermata.http-//:-pdf-Anggara,Kevin-filum-echinodermata-p-d-f.yygGg-://.  Diakses pada hari Kamis 01 Januari 2015 pukul 11.13 WIB.
Rusyana, Adun. 2011.Zoologi Invertebrata.Bandung: ALFABETA.
Sugiarto, Suwigyo.2005. Avetebrata Air Jilid II.Jakarta: Penebar Swadaya.
Yusminah, Hala.2007.Dasar Biologi Umum II.Makassar: Alauddin Press.